Mengapa Lisman Hasibuan Meminta Erick Mundur dari BUMN untuk Fokus di Dunia Sepak Bola Indonesia?

Jakarta – Persaingan di ranah sepak bola Indonesia telah menarik perhatian Lisman Hasibuan, Ketua Umum Relawan Indonesia Bersatu (RIB).

Lisman meminta secara tegas Erick Thohir untuk mundur dari jabatannya sebagai Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) demi fokus sepenuhnya pada pengelolaan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) dan perkembangan sepak bola di tanah air.

Kesalahan ini dinilai memengaruhi kinerja Erick Thohir dalam mengelola PSSI.

Timnas Indonesia baru saja gagal melaju ke final Piala Asia U-23 2024 setelah menghadapi Uzbekistan. Dalam pandangan Lisman, fokus yang terbagi antara BUMN dan PSSI adalah penyebab utama kegagalan ini.

Lisman mengungkapkan keyakinannya bahwa dengan fokus penuh dari seorang pemimpin berpengalaman seperti Erick Thohir, potensi Timnas Indonesia untuk mencapai prestasi lebih tinggi bahkan menuju Piala Dunia bisa terwujud.

Erick Thohir sendiri memiliki latar belakang kuat di dunia sepak bola, sebagai pemilik klub sepak bola internasional.

Namun, tantangan yang dihadapi oleh Erick Thohir sebagai Menteri BUMN tidaklah sedikit. Tingginya angka korupsi dan beban kerja yang melimpah menjadi faktor penghambat fokusnya pada dunia sepak bola.

Lisman meyakini bahwa keterbatasan manusia dalam multitugas akan menghambat kemampuan Erick Thohir dalam memberikan yang terbaik untuk kedua bidang tersebut.

Sementara RIB menyerukan pembebasan Erick Thohir dari jabatan Menteri BUMN, opini publik tetap bercampur aduk.

Bagi sebagian pihak, kepemimpinan Erick Thohir di BUMN memiliki peran penting dalam perbaikan sistem dan tata kelola BUMN di Indonesia.

Namun, untuk Lisman Hasibuan, prioritasnya jelas: Erick Thohir harus memilih fokus pada pengembangan sepak bola Indonesia.

Kini, nasib Erick Thohir di PSSI dan BUMN berada di tengah-tengah sorotan.

Apakah ia akan mendengarkan seruan Lisman Hasibuan atau tetap mempertahankan posisinya demi tugas-tugas strategisnya? Waktulah yang akan menjawab, apakah Timnas Indonesia bisa kembali bersaing di kancah internasional, ataukah keputusan ini akan menjadi perdebatan panjang di dunia sepak bola tanah air.